Minggu, 08 April 2018

Aksi Bersih Bawakaraeng Gabungan PA Mengumpulkan Sampah Seberat 500 Kg di Pos 10 dan Pos 8


Minggu (8/4/2018).  Aksi bersih Gunung Bawakaraeng yang dilaksanakan pada hari Sabtu-Minggu, 07-08 April 2018 oleh gabungan Pecinta Alam (KPA FORKASA, FH. KAPAR Tombolopao, SPALA Silanggaya, GPA Tonasa, KPA Hijau, KPA Sayap Bantaeng dan AKRAPALA Bantaeng). Aksi bersih ini diprakarsai oleh Halik Hasbi sebagai pemerhati Gunung Bawakaraeng dan juga sebagai anggota dari RAPI Buluballea yang merasa prihatin dengan membludaknya pendaki yang meninggalkan sampahnya di Gunung Bawakaraeng khususnya di Pos 8 dan Pos 10.

Kegiatan aksi bersih ini difokuskan pada pos 10 dan pos 8, dan yang cukup parah adalah sampah yang berada pada pos 8. Konsentrasi dalam kegiatan aksi ini adalah sampah plastik, kaleng, dan mirisnya lagi didapati beberapa buah botol minuman keras di sekitar tempat camp di pos 8. Dalam pengumpulan sampah ini, sampah plastik dibakar karena kurangnya personil untuk membawa kembali turun ke perkampungan dan hanya membawa sampah botol dan kaleng bekas.

Menurut Afandi, salah satu peserta aksi bersih dari FH. KAPAR Tombolopao mengatakan ada sekitar 500 Kg sampah yang dikumpulkan dari pos 10 dan pos 8 Gunung Bawakaraeng. "Ditaksir ada sekitar 500 Kg sampah yang berhasil dikumpulkan oleh tim gabungan aksi bersih", ungkapnya setelah kembali dari Kegiatan aksi bersih gabungan.

"Pesan dari peserta aksi, bahwa yang dibutuhkan saat ini untuk Gunung Bawakaraeng adalah kepedulian yang nyata, bukan hanya berkoar-koar di sosmed dan di meja warung kopi yang nikmat. Kemudian ada baiknya pendakian ke Gunung Bawakaraeng sebaiknya ditutup sementara, guna untuk mensterilkan kembali kondisi sampah dan kerusakan yang terjadi akibat ulah dari pendaki itu sendiri", lanjutnya saat ditemui di Sekretariat FH. KAPAR Tombolopao.


*Tim Redaksi

Sabtu, 07 April 2018

MASALAH PENGANGGURAN DI INDONESIA

Penulis: Muh. Nur Ikhsan

Indonesia adalah negara yang memiliki penduduk terbesar keempat didunia di bawah RRC, USA dan India. Selain itu, Indonesia juga adalah bangsa yang memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah, mulai dari hasil hutan, hasil laut maupun hasil dari pertambangan.

Dari sisi perekonomian sesuai yang dilansir dari website resmi Badan Pusat Statistik Indonesia, Negara Republik Indonesia masih tergolong sangat rendah dikarenakan sekitar 17.8% masyarakatnya masih hidup dibawah garis kemiskinan. Pengangguran yang ada per Desember 2017 sebanyak 7,04 juta orang dari 128,06 juta dari angkatan kerja. Ini jelas menggambarkan bahwa penyebab besarnya tingkat kemiskinan di Indonesia dipengaruhi oleh banyaknya pengangguran.

Dengan kondisi seperti ini, beberapa pertanyaan akan muncul seperti apa yang menjadi penyebab terjadinya pengangguran, siapa yang seharusnya mengambil kebijakan terhadap kejadian yang seperti ini serta apa alternatif terrbaik yang seharusnya ditempuh dalam permaslahan ini. Inilah segelintir pertanyaan yang muncul dalam kasus seperti ini.

Untuk menjawab pertanyaan yang pertama, yaitu apa yang menyebabkan pengangguran yang ada di Indonesia. Tentu saja yang menjadi poin pertama adalah kualitas sumber daya manusia yang belum mampu bersaing di pasar Internasional, tidak adanya kesetaraan kesejahteraan antara masyarakat desa dengan masyarakat kota yang akhirnya masyarakat desa berbondong-bondong ke kota untuk mencari pekerjaan dengan iming-iming gaji yang lebih besar. Selanjutnya, yang menjadi permasalahan utama adalah tidak adanya penyediaan lapangan pekerjaan yang memadai untuk masyarakat yang tidak berpendidikan.

Ketika permasalahan muncul yang mengakibatkan banyaknya pengangguran, tentu saja terdapat pertanyaan siapa yang seharusnya bergerak mencarei solusi. selain dari individu masyrakat yang harus lebih giat untuk melatih skill and education, peran dari pihak pemerintah juga sangat berpengaruh. Dimana kepekaan melihat potensi yang ada disetiap daerah baik potensi sumber daya manusia maupun sumber daya alamnya, pembangunan infrastruktur yang merata antara desa dan perkotaan, serta pemberian pelatihan bagi masyarakat kecil dan menengah untuk dapat menggunakan teknologi khususnya masyarakat pedesaan yang jauh dari pusat perkotaan.

Adapun alternatif terbaik yang penulis anggap sebagai pemecahan dalam masalah pengangguran ini diantara: Pertama, Peningkatan kualitas SDM dengan cara pendidikan dan pelatihan terkhusus pada masyarakat miskin. Kedua, penggunaan dan pengenalan teknologi zaman now, agar SDM dapat bersaing dengan yang lainnya dalam penggunaan IT tidak terlalu kudet. Ketiga, Pemanfaatan SDA serta pembangunan infrastruktur dengan menggunakan  sistem padat karya, sehingga masyarakat yang awalnya menganggur dapat bekerja. (cak.)


Makassar, 06 April 2018

Kamis, 05 April 2018

Abdi Masyarakat FH. KAPAR Tombolopao melakukan Aksi Bersih "Bebas Sampah Plastik"



Kamis (05/04/18). Forum Hijau Kelompok Pemuda Pecinta Alam Raya atau yang disingkat FH. KAPAR Tombolopao melaksanakan aksi bersih di wilayah Desa Tabbinjai.

Anggota dari FH. KAPAR melakukan aksi bersih sampah plastik disepanjang jalan raya antar provinsi di wilayah Tabbinjai. Dengan mengandalkan trashbag dan karung, anggota dari FH. KAPAR mengumpulkan segala jenis sampah plastik yang didapati sepanjang jalan di wilayah tersebut. "Kami menggunakan trashbag dan karung bekas untuk mengumpulkan sampah yang kami dapati di sepanjang jalan poros Tombolo-Sinjai", ungkap Fahrul selaku Sekretaris Umum FH. KAPAR yang juga ikut dalam kegiatan aksi bersih ini.

Dengan melakukan aksi bersih sampah plastik ini, pengurus FH. KAPAR Tombolopao berharap agar masyarakat dapat sadar akan pentingnya kebersihan di lingkungan sekitar. "Kami sangat berharap kepada masyarakat agar mampu menjaga kebersihan lingkungan disekitar", ungkap Andri saat melakukan aksi bersih ini.

"Sebuah implementasi yang cukup luar biasa dari pemuda ini. Jangan lihat dari style nya, mereka memang banyak yang gondrong tapi lihatlah aksi dari mereka, ini yang patut di apresiasi", ungkap salah satu pengguna jalan yang tidak mau dituliskan namanya yang menyaksikan langsung para pengurus FH. KAPAR melaksanakan aksi bersih itu.