Kamis, 22 Maret 2018

OTAK UDANG DAN ANALOGI KEBODOHAN

Oleh: St. Humairah
(Gambar hanya ilustrasi)

Ungkapan mengenai OU (Otak Udang) sering terdengar sebagai presentasi makna sukar mengerti (Bodoh). Idiom OU menjadi gelar yang sering digunakan untuk membuatnya terlihat lebih menarik, kebanyakan orang tentu akan paham dengan istilah ini,  jika istilah "OU" ditujukan kepadanya akan direspon dengan rasa tidak senang. Tapi apakah kebanyakan dari kita pernah berpikir ada apa dengan otak udang? Kenapa bukan otak undur-undur, semut, capung, semut atau otak hewan lainnya?
 Perlu diketahui bahwa istilah OU bukan sesuatu yang patut dilontarkan begitu saja atau dipelihara di ujung lidah. Yang perlu kita ketahui adalah apa yang menyebabkan otak udang menjadi istilah sukar mengerti "BODOH". Sebab masih banyak dari kita yang tidak paham bagian organ dalam otak udang yang dijadikan sebagai simbol "kebodohan" bagi manusia.
Sebelumnya kita ketahui bahwa manusia merupakan makhluk "MAHA" dari segala makhluk yang diciptakan Allah SWT. Murtadha Muthari mengatakan bahwa manusia banyak memiliki segi positif disamping negatif. Fitrahnya, manusia memiliki sekumpulan unsur surgawi yang luhur, yang berbeda dengan unsur-unsur badani yang ada pada binatang, tumbuhan dan makhluk lainnya. Sebagaimana dijelaskan dalam (QS.Al-isra'/17:70) tentang penciptaan manusia.
Sedangkan menurut Fathuddin Ja'far, MA dalam bukunya SEI Empowertment Road To The Great Success  dikatakn bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling mulia dibandingkan dengan makhluk lainnya seperti malaikat, iblis, hewan dan sebagainya.
Kecerdasan merupakan hal yang harus di pupuk dan kemampuan otak manusia tidak diragukan lagi, hanya saja potensi otak tidak digunakan dengan baik, sederhananya semakin kita berpikir maka semakin banyak kita menggunakan otak kita. Sebaliknya orang-orang yang malas dan tidak suka berpikir atau yang terbiasa mendelegasikan kepada orang lain untuk berpikir, maka akan mudah untuk dikendalikan inilah asal mula timbulnya pemujaan (pengidolaan) dalam ajaran islam disebut dengan pengkultus individual ataupun taklid.
Sebagai mana dalam firman-NYA "....Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya. (Qs.Yunus /10:100)
Lalu bagaimna dengan otak udang itu sendiri? Jika di pikirkan lagi, Inilah beberapa alasan kenapa otak udang digunakan dalam istilah ini, seperti yang dilansir dari laman www.sugenk.com :

1.) Sistem pencernaan (perut) udang terdapat dikepala, sehingga tidak seperti manusia yang kepalanya berisi otak saja untuk berpikir, otak udang pun berukuran kecil. Selain sistem pencernaan, dikepala juga terdapat jantung, hati dan berbagai macam organ lain yang pada manusia terdapat pada perut. Jadi isi kepala udang seperti isi perut manusia, yaitu kebanyakan berupa organ-organ pencernaan. Sehingga manusia bila berpikir menggunakan perutnya (hawa nafsu), tidak menggunakan otaknya untuk memilih baik, buruk, halal atau haram dan sebagainya. Karenanya inilah alasan mengapa di pilih kiasan otak udang.
2.) Udang berenang mundur, bahkan melompat mundur. Sehingga orang yang tidak mau maju kadang diibaratkan udang. 

Dari hal ini dapat diartikan bahwa otak dari udang maupun otak manusia sama-sama memiliki peran dan fungsinya masing-masing, akan tetapi terkadang manusia tidak mempergunakan sebaik-baiknya kemampuan otak yang dimilikinya.
     Untuk lebih jelasnya lagi, jika dilahat dari struktur anatominya,  Crustacea (suatu kelompok besar dari arthopoda yang mencakup hewan seperti lobster, kepiting, udang dan lainnya) terdiri atas dua bagian, yaitu kepala dada yang menyatu (sefalotoraks) dan perut atau bagian belakang (abdomen). Pada sistem pencernaan crustacea dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus. Sisa metabolisme akan diekskresikan melalui sel api sesuai yang dikutip dalam biologi-hayati.blogspot.com. 

Dapat dikatakan bahwa sturkturnya menyatu dengan sefalotoraks serata abdomen (bagian kepala dada yang menyatu pada daerah perut). Disinilah istilah "OU" dijadikan simbol "kebodohan" karena udang tidak punya sekat (batasan) antara bagian kepala dada dan perut jadi otak langsung berhubungan dengan sistem pencernaan yang hasil akhirnya berupa fases/kotoran atau dapat diartikan pemikiran yang tidak jernih "BODOH". Namun hal ini tidak bisa dijadikan acuan untuk  saling menjatuhkan dan merendahkan degan istilah "OU" atau istilah-istilah negatif lainnya. Tapi dengan arahan dan dukungan moril untuk saling membantu dan mengingatkan dalam kebajikan sebagaimana Firman Allah SWT dalam (Qs. Al-maidah/5:2) begitupula sabda Roasulullah SAW
" Bantulah saudaramu, baik dalam keadaan sedang berbuat zhalim atau sedang teraniaya. Ada yang bertanya: "wahai Roasululla, kami akan menolong orang yang teraniaya. Bagaimana menolong orang yang sedang berbuat zhalim? "Beliau menjawab: "dengan menghalanginya melakukan kezhaliman. Itulah bentuk bantuanmu kepadanya".(HR.al-Bukhari).

       Kezhaliman disini dapat diartikan sebagai sikap "bodoh" yang dilakukan, karenanya kita semua memiliki kesempatan untuk bersikap cerdas (fathanah).
         Semoga bermanfaat apabila ada kelebihan itu datangnya dari Allah SWT dan apabila ada kekurangan datangnya dari penulis sendiri, kritik dan masukan selalu menjadi pembenahan bagi berkembangnya pengetahuan kami dan penulis sendiri.


Bukit Tamarunang, 22 Maret 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar