Oleh: Akhlul Qadri
Program nasional pemerintah Indonesia di bidang pendidikan dari hasil pemikiran orang-orang yang overgeneralis ini masih perlu dipertanyakan. Pemerintah menyeragamkan program ujian nasional berbasis komputer pada masyarakat perkotaan dengan masyarakat pedesaan, dimana hal ini justru menimbulkan kepanikan untuk orang-orang desa.
Pertama, dalam hal pengoperasian laptop/PC orang-orang desa yang belum semahir orang-orang perkotaan.
Kedua, kelas ekonomi dan pendapatan masyarakat desa mayoritas berada di kelas ekonomi menengah kebawah (miskin) yang imbasnya kepada kesulitan untuk mengadakan peralatan yang dibutuhkan dalam proses mengikuti UNBK. Terbukti dengan adanya beberapa keluhan masyarakat yang terpaksa menjual lahan hingga ternaknya demi menfasilitasi anaknya demi mengikuti Ujian Nasional di sekolahnya.
Selain itu, bagi siswa yang betul-betul tidak mampu untuk membeli PC/Laptop sesuai dengan pernyataan dari para siswa, mereka diwajibkan membayar uang perawatan komputer pinjaman senilai "......." rupiah demi kelancaran UNBK tersebut.
Apakah ini yang dikatakan program Pendidikan Gratis ?
*Penulis adalah salah satu anggota dari FPPLH Walker Tombolopao dan juga sebagai pengurus Makassar Rescue
Editor: Muh. Nur Ikhsan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar